Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Gigitan Serangga

Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Gigitan Serangga

Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Gigitan Serangga – Gigitan serangga sangat sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya setiap orang mengalami reaksi berbeda setelah gigitan serangga. Serangga umumnya menggigit, menyengat, atau mengeluarkan racun digunakan untuk pertahanan. Digigit serangga adalah salah satu bentuk dermatitis kontak iritan, yakni reaksi peradangan kulit sebagai respon dari kontak dengan alergen, dalam hal ini misalnya liur, bulu, atau gigitan serangga, atau dalam istilah lain sering disebut dermatitis venenata. www.americannamedaycalendar.com

Gejala yang disebabkan dari gigitan atau sengatan serangga adalah reaksi hipersensitivitas atau reaksi alergi yang timbul setelah kulit tubuh bersentuhan dengan serangga atau racun atau alergen masuk pada kulit akibat gigitan, tusukan.  Jenis reaksi yang ditimbulkan oleh gigitan serangga bergantung jenis serangga dan macam racun yang dikeluarkan sebagai alergennya. poker99

Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Gigitan Serangga

Gejala Digigit Serangga

Gejala digigit serangga bisa berupa reaksi lokal, terbatas pada area gigitan atau sengatan misalnya

  • Gatal
  • Rasa nyeri atau tak nyaman di area gigitan atau sengatan
  • Panas layaknya terbakar
  • Bengkak atau kulit melepuh disekitar area gigitan atau sengatan

Bagi beberapa orang tertentu atau jenis serangga yang beracun, gigitan atau sengatan bisa menyebabkan reaksi pada seluruh tubuh misalnya

  • Bentol-bentol dan gatal di sekujur tubuh (urtikaria)
  • Bengkak di wajah dan bibir (angioedema)
  • Kelemahan tubuh hingga kelumpuhan
  • Demam
  • Gejala sistem pencernaan : mual, muntah, diare
  • Pusing
  • Pingsan
  • Reaksi Anafilaktik (syok Anafilaktik), yakni reaksi alergi berat yang bisa mengancam nyawa. Gejala-gejala reaksi anafilaktik yakni ruam dan gatal sekujur tubuh, pembengkakan tenggorokan, sesak nafas, jantung berdebar, tekanan darah menurun, gelisah, keringat dingin, mual muntah, hingga kesadaran menurun. Reaksi ini terjadi beberapa detik hingga beberapa menit setelah digigit atau disengat serangga. Racun yang dikeluarkan serangga dan masuk kedalam tubuh sebagai alergen (zat perangsang reaksi alergi). Bila tak ditangani dengan cepat, reaksi ini bisa meyebabkan kematian.

Penyebab  Digigit Serangga

Penyebab reaksi yang ditimbulkan dari gigitan serangga ialah reaksi hipersensitivitas atau reaksi alergi yakni reaksi yang ditimbulkan oleh tubuh akibat adanya alergen asing dan tubuh berusaha untuk menghilangkan alergen tersebut.

Jenis serangga yang bisa menimbulkan reaksi tersebut secara umum dibagi menjadi 2, yakni:

  1. Beracun. Serangga yang mengeluarkan racun gigitan atau sengatannya bisa menyebabkan reaksi alergi lokal, seluruh tubuh atau reaksi alergi berat. Beberapa jenis serangga tersebut, adalah:
  2. Lebah. Lebah menyengat hanya sekali, setelah menyengat lebah akan mati. Sengatan lebah sangat beracun, jika tak segera dicabut, racun akan semakin banyak masuk kedalam tubuh sehingga bisa memicu reaksi alergi yang berat.
  3. Tawon. Sengatan tawon juga mengandung racun, namun tawon bisa menyengat beberapa kali.
  4. Kalajengking. Sengatan kalajengking mengandung racun, namun jarang berbahaya. Tanda dan gejalanya misalnya nyeri yang bisa terus menerus, mati rasa, dan bengkak. Tetapi, sengatan kalajengking pada anak dan lansia bisa menimbulkan reaksi alergi seluruh tubuh sampai reaksi alergi berat.
  5. Semut api. Semut api bisa menggigit beberapa kali dan gigitannya bisa mengeluarkan racun yang umumnya hanya menimbulkan reaksi lokal seperti nyeri hebat di tempat gigitan, rasa seperti terbakar, bengkak dan kemerahan. Tetapi, bisa juga menyebabkan reaksi alergi seluruh tubuh dan reaksi alergi berat.
  6. Laba-laba. Biasanya laba-laba tak berbahaya, namun beberapa jenis laba-laba memiliki racun yang bisa menimbulkan reaksi berupa nyeri dan pembengkakan disekitar luka dan dapat menyebar ke perut, punggung, dan dada, keram perut, menggigil, mual, dan keringat dingin.
  7. Tomcat. Biasanya racun akibat gigitan tomcat atau kumbang Paederus tak berbahaya dan tak menyebabkan reaksi seluruh tubuh, hanya lokal pada kulit berupa kulit melepuh seperti herpes, kemerahan, rasa panas bercampur gatal, dan nyeri.
  • Tidak Beracun. Serangga yang tak mengeluarkan racun menyebabkan reaksi akibat kontak bagian tubuh serangga atau liur dengan kulit. Reaksinya ringan dan lokal, hanya pada lokasi dan sekitar area gigitan. Serangga tak beracun seperti nyamuk, lalat, kutu, dan ulat bulu. Selain reaksi lokal, beberapa jenis serangga ini bisa menyebarkan penyakit lain misalnya malaria, demam berdarah, virus Zika, demam chikungunya yang ditularkan dari gigitan nyamuk jenis tertentu. Penyakit tidur, penyakit kaki gajah, atau penyakit parasit darah bisa ditularkan melalui gigitan lalat jenis tertentu. Penyakit Lyme yang ditularkan dari gigitan kutu jenis tertentu.

Faktor Risiko Digigit Serangga

Terkena gigitan atau sengatan serangga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

  • Lingkungan tempat tinggal yang gelap, lembab, atau berdekatan dengan lahan kosong, semak-semak, kebun, atau hutan.
  • Riwayat alergi, pada diri sendiri dan riwayat alergi di keluarga
  • Pekerjaan, misalnya orang yang bekerja di perkebunan
  • Golongan darah O. Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam the Journal of Medical Entomology, orang-orang dengan darah O mempunyai risiko dua kali lebih besar digigit serangga penghisap darah dibanding golongan darah lainnya.
Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Gigitan Serangga

Diagnosis Digigit Serangga

Dalam mendiagnosis gigitan serangga, dokter bakal menanyakan tentang keluhan dan riwayat kontak dengan serangga, lalu melakukan pemeriksaan fisik pada area yang terkena gigitan. Pemeriksaan penunjang lainnya jarang dibutuhkan.

Pencegahan Digigit Serangga

Upaya pencegahan untuk menghindari gigitan serangga, adalah

  • Hindari tempat-tempat bersemak
  • Bila melihat adanya sarang tawon atau lebah disekitar rumah, mintalah pembasmi serangga profesional untuk menyingkirkan sarang tersebut, jangan melakukannya sendiri.
  • Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal
  • Jika akan pergi ke tempat bersemak, hutan, berkebun, dll gunakan pakaian yang melindungi tubuh misalnya baju berlengan panjang, celana panjang, dan sepatu boots.
  • Menggunakan mosquito repellent atau losion antinyamuk.
  • Melakukan 3M secara berkala, yakni menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas
  • Bila lingkungan rumah terdapat banyak sarang nyamuk atau serangga, lakukan pengasapan insektisida (fogging) secara rutin.
  • Menyemprotkan racun serangga atau memasang kasa anti nyamuk pada rumah

Pengobatan Digigit Serangga

Penanganan gigitan serangga yang meyebabkan reaksi lokal yakni membasuh area yang digigit atau disengat menggunakan air dan sabun lalu kompres dingin pada daerah yang digigit atau disengat. Kompres dingin ini bisa mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan. Jika ada lepuhan pada kulit, jangan memecahkan lepuhan tersebut. Beberapa obat bisa digunakan untuk mengurangi gejala yang ringan, bentol kecil kemerahan yang gatal, yakni campuran menthol atau camphor berbentuk lotion atau gel bisa membantu mengurangi gejala.

Bila ada lepuhan kulit yang panas, nyeri, bisa menggunakan salep kortikosteroid untuk mengurangi reaksi alergi yang ditimbulkan. Obat-obatan minum misalnya golongan antihistamin (difenhidramin, ctm, cetirizine) dapat membantu mengurangi gatal.

Jika tergigit atau tersengat serangga beracun yang berbahaya, seperti yang dikatakan diatas, langkah pertama yang dilakukan yaitu cabut sengat yang menempel pada kulit dengan segera, cuci dengan air mengalir dan sabun, kompres dingin pada area yang tersengat. Jika area yang tersengat adalah tangan atau kaki, angkat tangan atau kaki yang tersengat.

Salep yang mengandung kortikosteroid bisa membantu meredakan gejala lokal yang terjadi. Tetapi, jika tersengat dibagian wajah, leher, atau terdapat gejala-gejala seluruh tubuh sebaiknya langsung ke rumah sakit.

Bila mengalami gejala reaksi alergi hebat atau reaksi anafilaktik, sebaiknya langsung dibawa ke unit gawat darurat(UGD). Selama perjalanan ke rumah sakit, bila pengidap muntah atau penurunan kesadaran jangan diberi makan. Penanganan segera tim dokter di UGD dengan pemberian oksigen, pemasangan jalur infus, dan penyuntikan obat epinefrin yang sudah diencerkan. Pemberian obat ini tak bisa dilakukan sendiri dirumah karena efek samping yang berbahaya.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila reaksi lokal ringan, lakukan pengamatan terhadap bekas gigitan atau sengatan serangga tersebut, gejala bakal hilang dalam 1–2 hari. Jika reaksi bertambah parah, misalnya bentol gatal sekujur tubuh, lepuh kulit bertambah banyak,

ataupun ada gejala-gejala reaksi seluruh tubuh sebaiknya diskusikan dengan dokter meskipun belum 24 jam. Bila ada gejala reaksi anafilaktik jangan ragu untuk ke UGD